Di penginapan ada peralatan masak lengkap sehingga saya bisa mempersiapkan bekal sebelum berangkat. Kalo pas ngga males hehehe. Nasi tinggal beli di swalayan tersedia dalam kemasan ukuran sekali makan. Jadi tinggal masukkan sayur dan sambal bude judes plus nasi, jadi deh.
Tapi ini bukan lantas semua urusan jadi mulus. Di Jepang kita ngga bisa makan di sembarang tempat. Di kendaraan umum seperti kereta atau bis, meskipun tidak ada laranga tertulis, jarang sekali saya temui ada orang makan. Kalaupun ada paling yang dimakan biskuit atau paling banter onigiri (sejenis lemper tapi berbentuk segitiga dan dibungkus nori). Cara makannya pun sambil 'sembunyi-sembunyi'. Jadi harus cari tempat di mana kita bisa membuka bekal kita. Kadang-kadang bekalnya di bawa pulang lagi sampe penginapan karena ngga ada tempat untuk makan hahahaha.
kamar saya di Tokyo |
Di meja makan penginapan tersedia makanan dari berbagai negara yang di bawa masing-masing tamu. Semuanya bebas dimakan siapa saja, termasuk saya juga meletakkan sambal Bude Judes di meja dengan peringatan tentu saja bahwa makanan ini pedas sekali. Kebetulan yang saya buka sambal Bawang sambal kesukaan saya. Dan alhasil, yang menghabiskan saya sendiri hahahaha. Selain untuk bumbu nasi goreng saya juga sesekali membuat sushi isi sambal hahahaha. Benar-benar hemat dan praktisss.
No comments:
Post a Comment